Dikisahkan dari suatu kisah nyata kehidupan seorang ahli kedokteran beragama budha bernama Prof. Tanggora Tangason. Pada suatu hari, datang ke fakultas kedokteran di Universitas Malik bin Abdul Aziz untuk mengadakan test pada mahasiswa disitu. Karena terkenal dengan kritikan-kritikan tajam dan sangat fanatic pada agama budha mahasiswa yang akan ditest olehnya berusaha menyadarkan sang professor. “Maaf professor, apakah anda kenal dengan Prof. Moore (guru besar Universitas Toronu di Kanada)???” ucap salah seorang Mahasiswa. “Tentu saja, dia adalah guru besar ilmu kedokteran yang ku kagumi” jawab professor Tanggora. “Lalu apa pendapat anda tentang makalah yang beliau tulis untuk seminar dengan judul ‘kesesuaian Embriologi’ terhadap apa yang ada dalam Al-Qur’an dan Assunah???” sambung lainnya. “Aku belum tau kalo Prof. Moore menulis hal tersebut” jawabnya singkat.
“Apa anda tahu mengenai fase kulit saat luka bakar hilang???” Tanya para mahasiswa. “Iya, hal tersebut membuktikan pergantian sel tubuh yang rusak dengan sel yang baru” jawabnya tegas “Di makalah ini beliau menulis, hal tersebut telah difirmankan Allah pada tahun dimana manusia belum mengenal ilmu bedah” sahut mahasiswa sambil menyerahkan makalah tersebut. Professor pun menerimanya dan membaca terjemahan suatu ayat “Sesungguhnya orang-orang kafir kepada ayat-ayat kami akan kami masukkan kedalam neraka. Setiap kulit mereka merasakan adzab (Q.S An-Nisa’: 56).” Professor berdecak kagum dan meninggalkan para mahasiswa. Saat konferensi ilmu kedokteran ke-8 dimulai, para mahasiswa tersebut bertemu dengan Professor Tanggora kembali. Professor pun berkata, “Terimakasih. Allah itu memberikan hidayah lewat kalian. Setelah kejadian itu saya mempelajari Al-Qur’an lebih dalam dan terkagum-kagum akan Islam, akupun masuk Islam.” Subhanallah……….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar